Senin, 14 Mei 2012

Berganti Hati - Anggun C

Diposting oleh Niken Tawang Sasi di 06.26 0 komentar


Satu persatu telah kuhapus
Cerita lalu di antara engkau dan aku
Dua hati ini pernah percaya
Seribu mimpi tanpa ragu tanpa curiga

Ku tak ingin lagi
Menunggu, menanti
Harapan tuk hidupkan cinta yang telah mati
Ku tak ingin coba
Hanya tuk kecewa (Ku telah kecewa)
Lelah ku bersenyum lelah ku bersandiwara
Aku ingin pergi
Dan berganti hati
Satu persatu telah kuhapus
Nada dan lagu yang dulu kucipta untukmu
Rasa yang dulu pernah ada
Kini berdebu terbelenggu dusta dan noda

Kini ku sadari diri ini
Ingin berganti hati
Cinta yang tlah pergi
Harus berganti hati
Harus ku ganti hatiku kini
Ini harus ku ganti
Tak perlu ini lagi harus berganti…

Minggu, 13 Mei 2012

Maaf semuanya. :(

Diposting oleh Niken Tawang Sasi di 06.48 0 komentar
ketika aku mengalami kegagalan.
rasanya seakan dunia ini memaki
hasrat untuk membuat orang tua bangga,
terhapus sudah.
huff.
Ayah, Bunda, Kakak, maafin aku.
aku nggak pernah buat kalian bangga,
aku selalu nyusahin, bikin pusing.
Niken pengen banget buat Ayah, Bunda, sama Kakak bangga,
tapi ya gimana lagi.
Niken nggak sepinter temen-temen Niken,
baru tes gini aja Niken nggak lolos.
padahal temen-temen Niken pada lolos.
malu deh.
nggak bisa bilang 
"Ayah, Bunda, Kakak, Niken lolos! Niken mau keluar negeri tahun depan! "
pasti kalo aku bilang gitu senyum mereka bakalan merekah indah,
tapi apa yang ada sekarang,
jangankan ngajak Ayah sama Bunda tinggal sama aku dan suamiku,
paling sekarang mereka udah malu banget punya anak yang nggak pernah buat bangga.
Oh God,
please show me the way that You have been prepared specially for me.


I believe it is true, so please, show me that way, and guide me to trough it.

Pengumuman Seleksi Tahap 1 AFS

Diposting oleh Niken Tawang Sasi di 06.30 0 komentar


Bina Antarbudaya


YBA/YP13-14/MLG/0512

Niken Tawang Sasi 


Maaf :(


Adik tidak lulus Seleksi Tahap Pertama Bina Antarbudaya.
may be this is not my way.  and I believe, God has prepare the best way for me.

Jumat, 11 Mei 2012

love different religion

Diposting oleh Niken Tawang Sasi di 06.11 0 komentar

Why did God create us differently,if He just want to be worshiped i  one way.That is why you always on my mind.



I Still in Love with You "double U"


Kamis, 10 Mei 2012

Cinta Beda Agama itu..

Diposting oleh Niken Tawang Sasi di 21.52 0 komentar
Agama itu keyakinan.
kata orang, kalo beda agama pasti beda prinsip juga.
tapi gimana sama pasangan-pasangan yang beda agama ?
kok bisa mereka nyatuin karakter mereka, katanya kan beda,
GAMPANG.
selama keduanya masih kuat iman, so ya hubungan bakalan adem-adem wae.
emang susah sih buat bertahan,
tapi itu adalah salah satu cara supaya kita tetep ada di jalan kita dan tetep bisa ngerasain c.i.n.t.a
jangan kayak lagunya Marcell "aku untuk kamu, kamu untuk aku, namun semua takkan mungkin iman kita yang bebeda, Tuhan memang satu, kita yang tak sama "
lirik itu ngebuktiin banget kalo si yang punya perasaan gak kuat njalani hubungan beda agama.
buat kalian yang udah terlanjur masuk, ya lanjutin aja.
yang penting saling menjaga supaya nggak saling jatuh kelubang yang salah.
jangan menyesali itu, lanjutin aja,
Tuhan itu cuma satu,
kalo Tuhan setuju pasti bakalan everlasting, 
tapi kalo Tuhan gak setuju, pasti dicariin jalan lain yang lebih sesuai misalnya jodoh yang sepaham.
so, buat yang lagi njalani, atau lagi hampir ngejalani hubungan beda agama, santai aja.
that's why God create Love.
in order that people could be united.

I Nedd This-Jessie J

Diposting oleh Niken Tawang Sasi di 06.53 0 komentar


Stop, where am I?
Shock, I can't cry
Pop, I need some space


No, this isn't me
Go, please let me breathe
I'll be back sooner than you know


Well, I've been blind
I hope I'll be fine
Don't hold me back, no


Yes, I see light
Now, it's so bright
Call my name, I'll be there soon


I need this space
Just like you need air
I need this time
Time to clear up my mind


Wait, did you hear that?
Hear my heart beat
I need this feeling


You know it's not personal
Sorry if I'm hurting you
Please don't give up on me now
I needed this time alone
To know I could come back home
To breath breath, breath

# Deca

Cerpen post pertamaku

Diposting oleh Niken Tawang Sasi di 06.16 0 komentar

Masa pelatihan sebagai seorang calon anggota OSIS adalah suatu kewajiban yang harus aku tempuh untuk bisa menjadi anggota OSIS yang syah. Bukan karena aku tidak berpotensi, namun pelatihan adalah titik yang harus aku lewati sebelum dilantik menjadi anggota OSIS.
                Rey, Inta, Dinda, dan Tyan adalah teman satu kelompok ku selama 3 hari masa pelatihan. Sebagaimana yang telah diperintahkan oleh senior kami selalu menjaga kebersamaan kami kapanpun dan dimanapun. Hingga akhirnya tiba di hari terakhir pelatihan.
                Malam hari saat jelajah malam.
                “Kelompok satu, Rey, Inta, Dinda, Tyan, Nita, silahkan menuju ke pos 1 ”, panggil salah satu senior kami.
                Disepanjang penjelajahan malam itu, Tyan sangat menjagaku. Ketika berjalan diatas pematang sawah yang licin, dia memegang erat tanganku. Ketika aku terpeleset, dia menangkapku dengan lembut hingga aku jatuh kepelukan hangatnya. Hingga akhirnya sampailah kami di pos terakhir yaitu sebuah pemakaman umum. Kami berlima masuk perlahan, gelap, menyeramkan, dan harum bunga kenanga menemani perjalanan kami mencari dimana bendera bertuliskan angka 1 berada. Tyan mencoba melindungiku, dia selalu berjalan tepat disampingku. 10 menit kemudian kami berhasil menemukan bendera yang dianggap sebagai bukti bahwa kami kelompok satu telah melewati semua pos malam itu.
# # #
                Semenjak pelatihan, aku dan Tyan menjadi semakin akrab. Tak jarang dia datang di kelasku untuk sekedar mengajakku pergi ke kantin berdua. Waktu berlalu, hingga sampai pada Ujian Akhir Semester 1. Bulan Desember adalah bulan yang paling ditunggu Tyan. Karena Tyan meyakini bahwa Desember adalah bulan penuh berkah, terutama Hari Natal. Tyan menjalani hari-hari Ujian Akhir Smester 1 dengan penuh semangat. Setiap malam, Tyan selalu mengirim pesan singkat hanya untuk menyapa atau mengucapkan selamat tidur dan semoga besok diberi kelancaran oleh Tuhan.
Tak terasa, ujianpun selesai dan tibalah saat classmeeting. Pada hari terakhir classmeeting diadakan sebuah pentas seni. Tyan adalah drummer salah satu band di sekolah kami. Ia tampil memukau di pembukaan pentas seni, tanpa kusangka dia menyebut namaku dan memintaku untuk naik ke panggung, seketika aku berlari ke koridor sekolah agar tidak ada orang yang melihatku. Saat dilanda rasa senang yang bercampur dengan cemas, malu, dan takut, tiba-tiba Tyan menghampiriku dan berdiri tegak didepanku.
“ Kenapa kamu lari ? ”, tanya Tyan lirih.
“ Aku malu ”, jawabku pelan.
“ Malu kenapa? Malu kalau ternyata aku suka sama kamu ? ”
“ Bukan, Yan. Aku cuma gugup aja, aku nggak tahu harus ngapain kalau kamu manggil aku gitu ”
“ Gampang, Nit. Seandainya ada cowok yang manggil kamu ke panggung dengan penuh rasa hormat dia menyampaikan bahwa selama ini dia mencintai kamu, apa yang bakalan kamu lakuin ? ”
Nggak mungkin banget kalau aku harus membuat keputusan dalam waktu hanya beberapa detik. Pasti aku butuh waktu untuk memikirkan apa keputusan yang terbaik ”
“ O, makasih, sekarang aku tahu, apa yang kamu pengen ”
 “ Lho? Maksudnya? ”
“ Jadi gini, Nit. Sebenernya semenjak pelatihan OSIS kemarin aku mulai ngerasa cocok sama kamu, aku suka sama kamu, emang sih aku nggak bisa romantis, tapi ya beginilah caraku, aku sangat menghormati cewek, itu sebabnya selama ini aku selalu jagain kamu”
“ O, jadi gitu”
“ Maaf, Nit. Nggak apa apa kok kalo kamu butuh waktu, aku juga sebenernya ragu apa kamu juga suka sama aku atau nggak, secara kamu muslimah yang berjilbab dan taat, sedangkan aku, kita berdua beda seratus delapan puluh derajat. Tapi aku tetap berharap kalau kamu juga nggak terlalu mempermasalahkan perbedaan itu”
“ Maaf juga ya, Yan. Aku nggak nyangka kalo kamu bakalan ngelakuin sejauh ini. Maaf aku belum bisa kasih keputusan sekarang. Aku minta waktu buat mikir”
“ Iya, nggak apa-apa kok, Nit. Seminggu kedepan kan kita liburan, gimana kalo waktu kamu mikir adalah seminggu kedepan, begitu hari pertama masuk, kita ketemu lagi jam pulang sekolah di gazebo taman kota”
“ Iya deh. Seminggu lagi pulang sekolah di gazebo taman kota”
“ Eits, tapi inget selama seminggu ini kamu harus jaga diri, nggak boleh ngelirik atau nyangkut sama cowok lain, oke?”
“ Siap,Komandan”
“ Yaudah aku gabung sama anak-anak dulu ya. See you next week, I love you”
Dalam hati kecilku berbisik “I love you too, Tyan”
# # #
                Selama liburan, Tyan sangat jarang mengirim pesan teks untukku. Aku tidak menganggap itu sebagai masalah, karena aku sangat menghargai bahwa saat ini adalah waktu untuk Tyan berkumpul dengan keluarga besarnya untuk merayakan natal. Satu-satunya pesan teks yang kuterima dari Tyan adalah
“Christmas meriah, tapi aku masih ngerasa kurang, I miss you, Nita my fairy”
                Hari pertama sekolah setelah liburan.
                Hari yang sangat aku tunggu, karena hari ini aku akan bertemu dengan Tyan dan mengatakan bahwa aku bersedia dengan senang hati menjadi kekasihnya. Sepulang sekolah, aku segera menuju ke gazebo taman kota, ternyata Tyan telah berada disana. Pasti dia sudah tidak sabar mendengar jawabanku.
“ Hai, Nit”, sapanya lembut.
“ Hai juga, Yan. Gimana liburannya? Meriah kan Christmassnya?”, balasku.
“ Meriah kok, tapi ada satu hal yang pengan aku omongin sama kamu”
“ Oh ya? Apa?”
“ Jadi gini, kemarin waktu malam misa di gereja, mama ngenalin aku sama anaknya temen mama, namanya Ika. Dia anak tunggal, dan dia sakit kanker otak. Sepulang dari gereja, mama minta aku buat nikah sama Ika tahun depan. Jadi maaf, Nit. Mulai kemarin aku udah resmi pacaran sama Ika”
“ Oh, gitu ya”, balasku ketus.
“ Maafin aku, Nit. Aku bener-bener nggak bisa nolak permintaan mamaku. Tapi tenang aja, aku janji empat tahun lagi waktu kamu selesai kuliah di Aussie, begitu kamu balik ke Indonesia, aku bakalan ngelamar kamu”, ia coba menenangkanku.
“ Terus Ika gimana?”, tanyaku heran.
“ Dokter bilang, dia cuma punya waktu dua tahun, habis itu aku bakalan balik lagi sama kamu. Aku janji nggak bakalan ngecewain kamu lagi”, balasnya meyakinkan.
“ Kamu nggak harus janji, kalo emang kamu bahagia sama Ika, aku juga pasti seneng kok, Yan. Bahagiain Ika ya, bikin momen-momen terbaik dalam hidup dia”,
                Dengan berat hati aku pulang. Aku meninggalkan Tyan yang sebenarnya tersiksa dengan adanya perjodohan ini.
# # #
                Setahun berlalu, kini saatnya aku untuk melanjutkan belajarku dan kuliah di Australia. Karena aku percaya dengan apa yang dijanjikan Tyan kepadaku, selama 3 tahun aku sama sekali tidak pernah menaruh hati kepada setiap pemuda yang menaruh simpati kepadaku. Hingga akhirnya sampai pada prosesi wisuda. Dengan bangga aku pulang ke Indonesia dengan gelar Magister Ekonomi termuda.
                Karena telah lama tak merasakan sensasi berbelanja di Indonesia, hari kedua di Indonesia aku segera menuju ke salah satu mall di Jakarta dengan ditemani bunda, dan kakak perempuanku. Setelah dua jam, kami menuju ke foodcourt yang terletak di lantai dasar.
                Saat tengah menikmati makanan kami, aku seperti melihat Tyan di meja didepan kami. Secara seksama kuamati pria itu. Ternyata benar, itu memang Tyan. Tapi yang kulihat saat ini, adalah Tyan yang sangat dewasa, satu yang kurasa aneh. Dia duduk dengan seorang wanita berwajah oriental yang sedang menggendong anak laki-laki. Mungkinkah itu Ika? Tapi Tyan bilang dia hanya punya waktu 2 tahun, sementara sekarang sudah lebih dari 3 tahun.
                Melihat ini, seketika aku mengirim pesan singkat kepada Tyan
“ Tyan, aku sudah pulang di Indonesia, bisa kita ketemu sebentar. Aku tunggu di gazebo taman kota jam 3 sore ini”
                Tyan tidak membalas, kulihat dia hanya menatap ponselnya sebentar kemudian kembali bergurau dengan wanita dan anak laki-laki itu.
                Waktu menunujukkan pukul 15.00. Aku sedang dalam perjalanan menuju ke taman kota.  Tanpa aku sadari, ketika aku sampai di gazebo, ternyata Tyan telah duduk tertunduk di salah satu sudut gazebo.
“ Hai, Tyan”, sapaku lirih.
“ Oh, hai, Nit. Maaf, Nit” balasnya.
“ Maaf? Buat apa?”
“ Aku udah ngelanggar janjiku sama kamu 4 tahun lalu. Aku nggak bisa ngelamar kamu sekarang”
“ Kenapa? Siapa cewek itu?”, tambahku sembari mengarahkan telunjukku kesebuah moobil yang terparkir tak jauh dari gazebo yang didalamnya duduk seorang wanita memangku anak kecil dan dari tadi menatap cemas kearahku dan Tyan.
“ Dia Ika. Selama ini dia memang bohong. Dia sama sekali tidak menderita kanker”
“ Terus kenapa kamu masih tetap bertahan sama dia, kamu lupa kalo kamu pernah bilang cintamu hanya untuk aku, atau jangan-jangan kamu memang sengaja merencanakan ini semua dari awal?”
“ Bukan begitu, Nit. Posisiku saat itu sangat berat. Aku mencintai kamu tulus. Aku udah rela nunggu kamu sampek hampir dua tahun. Tapi selama dua tahun itu kamu nggak kasih kabar sama sekali. Ini sama aja aku harus nunggu orang yang aku sendiri nggak tahu gimana kamu waktu itu. Dan waktu itu ada Ika yang selalu ada buat aku, selalu bisa nenangin aku, dia selalu sayang sama aku dengan tulus.Although pada waktu itu aku juga inget kalo aku lagi nungguin kamu, tapi adanya Ika sangat membuat aku nyaman tanpa kamu. Maaf, Nita ”
“ O, gitu. Yaudah kamu pulang aja. Udah jelas kok, aku udah ngerti. Aku pulang dulu, berjuang buat keluarga kecilmu, buat mereka bahagia. Jangan sampek berakhir kayak kita sekarang, have a nice day”
“ Nit, maaf”
Tanpa basa-basi aku berlari pergi melenyapkan diri dari pandangan Tyan dan masuk kedalam taksi dan peluh mataku jatuh tak tertahankan. Tiba-tiba ada sebuah pesan singkat yang bertuliskan ‘ Si Abang Tyan’
 “ Nita my fairy, maaf aku tidak bisa mennepati janjikui. Salam manis dari ‘Abang Tyan’ junior, dia kasep dan ganteng kayak papanya. Semoga kamu menemukan pangeran yang tepat. I will always keep  you in my heart, My Fairy”
                Aku hanya bisa menangis  dan mengurung diri dikamar sambil memutar lagu Rossa “Tega”.
Aku tahu, dirimu kini telah ada yang memiliki.
Tapi bagaimanakah dengan diriku,
Tak mungkin kusanggup untuk kehilangan dirimu
Aku tahu bukan saatnya tuk mengharap cintamu lagi.
Tapi bagaimanakah dengan aku,
Tak mungkin kusanggup hidup sendiri tanpa cintamu
               
Luka yang pernah ditorehkan Tyan semasa SMA, kini kembali menganga.

~TAMAT~

Senin, 14 Mei 2012

Berganti Hati - Anggun C

Diposting oleh Niken Tawang Sasi di 06.26 0 komentar


Satu persatu telah kuhapus
Cerita lalu di antara engkau dan aku
Dua hati ini pernah percaya
Seribu mimpi tanpa ragu tanpa curiga

Ku tak ingin lagi
Menunggu, menanti
Harapan tuk hidupkan cinta yang telah mati
Ku tak ingin coba
Hanya tuk kecewa (Ku telah kecewa)
Lelah ku bersenyum lelah ku bersandiwara
Aku ingin pergi
Dan berganti hati
Satu persatu telah kuhapus
Nada dan lagu yang dulu kucipta untukmu
Rasa yang dulu pernah ada
Kini berdebu terbelenggu dusta dan noda

Kini ku sadari diri ini
Ingin berganti hati
Cinta yang tlah pergi
Harus berganti hati
Harus ku ganti hatiku kini
Ini harus ku ganti
Tak perlu ini lagi harus berganti…

Minggu, 13 Mei 2012

Maaf semuanya. :(

Diposting oleh Niken Tawang Sasi di 06.48 0 komentar
ketika aku mengalami kegagalan.
rasanya seakan dunia ini memaki
hasrat untuk membuat orang tua bangga,
terhapus sudah.
huff.
Ayah, Bunda, Kakak, maafin aku.
aku nggak pernah buat kalian bangga,
aku selalu nyusahin, bikin pusing.
Niken pengen banget buat Ayah, Bunda, sama Kakak bangga,
tapi ya gimana lagi.
Niken nggak sepinter temen-temen Niken,
baru tes gini aja Niken nggak lolos.
padahal temen-temen Niken pada lolos.
malu deh.
nggak bisa bilang 
"Ayah, Bunda, Kakak, Niken lolos! Niken mau keluar negeri tahun depan! "
pasti kalo aku bilang gitu senyum mereka bakalan merekah indah,
tapi apa yang ada sekarang,
jangankan ngajak Ayah sama Bunda tinggal sama aku dan suamiku,
paling sekarang mereka udah malu banget punya anak yang nggak pernah buat bangga.
Oh God,
please show me the way that You have been prepared specially for me.


I believe it is true, so please, show me that way, and guide me to trough it.

Pengumuman Seleksi Tahap 1 AFS

Diposting oleh Niken Tawang Sasi di 06.30 0 komentar


Bina Antarbudaya


YBA/YP13-14/MLG/0512

Niken Tawang Sasi 


Maaf :(


Adik tidak lulus Seleksi Tahap Pertama Bina Antarbudaya.
may be this is not my way.  and I believe, God has prepare the best way for me.

Jumat, 11 Mei 2012

love different religion

Diposting oleh Niken Tawang Sasi di 06.11 0 komentar

Why did God create us differently,if He just want to be worshiped i  one way.That is why you always on my mind.



I Still in Love with You "double U"


Kamis, 10 Mei 2012

Cinta Beda Agama itu..

Diposting oleh Niken Tawang Sasi di 21.52 0 komentar
Agama itu keyakinan.
kata orang, kalo beda agama pasti beda prinsip juga.
tapi gimana sama pasangan-pasangan yang beda agama ?
kok bisa mereka nyatuin karakter mereka, katanya kan beda,
GAMPANG.
selama keduanya masih kuat iman, so ya hubungan bakalan adem-adem wae.
emang susah sih buat bertahan,
tapi itu adalah salah satu cara supaya kita tetep ada di jalan kita dan tetep bisa ngerasain c.i.n.t.a
jangan kayak lagunya Marcell "aku untuk kamu, kamu untuk aku, namun semua takkan mungkin iman kita yang bebeda, Tuhan memang satu, kita yang tak sama "
lirik itu ngebuktiin banget kalo si yang punya perasaan gak kuat njalani hubungan beda agama.
buat kalian yang udah terlanjur masuk, ya lanjutin aja.
yang penting saling menjaga supaya nggak saling jatuh kelubang yang salah.
jangan menyesali itu, lanjutin aja,
Tuhan itu cuma satu,
kalo Tuhan setuju pasti bakalan everlasting, 
tapi kalo Tuhan gak setuju, pasti dicariin jalan lain yang lebih sesuai misalnya jodoh yang sepaham.
so, buat yang lagi njalani, atau lagi hampir ngejalani hubungan beda agama, santai aja.
that's why God create Love.
in order that people could be united.

I Nedd This-Jessie J

Diposting oleh Niken Tawang Sasi di 06.53 0 komentar


Stop, where am I?
Shock, I can't cry
Pop, I need some space


No, this isn't me
Go, please let me breathe
I'll be back sooner than you know


Well, I've been blind
I hope I'll be fine
Don't hold me back, no


Yes, I see light
Now, it's so bright
Call my name, I'll be there soon


I need this space
Just like you need air
I need this time
Time to clear up my mind


Wait, did you hear that?
Hear my heart beat
I need this feeling


You know it's not personal
Sorry if I'm hurting you
Please don't give up on me now
I needed this time alone
To know I could come back home
To breath breath, breath

# Deca

Cerpen post pertamaku

Diposting oleh Niken Tawang Sasi di 06.16 0 komentar

Masa pelatihan sebagai seorang calon anggota OSIS adalah suatu kewajiban yang harus aku tempuh untuk bisa menjadi anggota OSIS yang syah. Bukan karena aku tidak berpotensi, namun pelatihan adalah titik yang harus aku lewati sebelum dilantik menjadi anggota OSIS.
                Rey, Inta, Dinda, dan Tyan adalah teman satu kelompok ku selama 3 hari masa pelatihan. Sebagaimana yang telah diperintahkan oleh senior kami selalu menjaga kebersamaan kami kapanpun dan dimanapun. Hingga akhirnya tiba di hari terakhir pelatihan.
                Malam hari saat jelajah malam.
                “Kelompok satu, Rey, Inta, Dinda, Tyan, Nita, silahkan menuju ke pos 1 ”, panggil salah satu senior kami.
                Disepanjang penjelajahan malam itu, Tyan sangat menjagaku. Ketika berjalan diatas pematang sawah yang licin, dia memegang erat tanganku. Ketika aku terpeleset, dia menangkapku dengan lembut hingga aku jatuh kepelukan hangatnya. Hingga akhirnya sampailah kami di pos terakhir yaitu sebuah pemakaman umum. Kami berlima masuk perlahan, gelap, menyeramkan, dan harum bunga kenanga menemani perjalanan kami mencari dimana bendera bertuliskan angka 1 berada. Tyan mencoba melindungiku, dia selalu berjalan tepat disampingku. 10 menit kemudian kami berhasil menemukan bendera yang dianggap sebagai bukti bahwa kami kelompok satu telah melewati semua pos malam itu.
# # #
                Semenjak pelatihan, aku dan Tyan menjadi semakin akrab. Tak jarang dia datang di kelasku untuk sekedar mengajakku pergi ke kantin berdua. Waktu berlalu, hingga sampai pada Ujian Akhir Semester 1. Bulan Desember adalah bulan yang paling ditunggu Tyan. Karena Tyan meyakini bahwa Desember adalah bulan penuh berkah, terutama Hari Natal. Tyan menjalani hari-hari Ujian Akhir Smester 1 dengan penuh semangat. Setiap malam, Tyan selalu mengirim pesan singkat hanya untuk menyapa atau mengucapkan selamat tidur dan semoga besok diberi kelancaran oleh Tuhan.
Tak terasa, ujianpun selesai dan tibalah saat classmeeting. Pada hari terakhir classmeeting diadakan sebuah pentas seni. Tyan adalah drummer salah satu band di sekolah kami. Ia tampil memukau di pembukaan pentas seni, tanpa kusangka dia menyebut namaku dan memintaku untuk naik ke panggung, seketika aku berlari ke koridor sekolah agar tidak ada orang yang melihatku. Saat dilanda rasa senang yang bercampur dengan cemas, malu, dan takut, tiba-tiba Tyan menghampiriku dan berdiri tegak didepanku.
“ Kenapa kamu lari ? ”, tanya Tyan lirih.
“ Aku malu ”, jawabku pelan.
“ Malu kenapa? Malu kalau ternyata aku suka sama kamu ? ”
“ Bukan, Yan. Aku cuma gugup aja, aku nggak tahu harus ngapain kalau kamu manggil aku gitu ”
“ Gampang, Nit. Seandainya ada cowok yang manggil kamu ke panggung dengan penuh rasa hormat dia menyampaikan bahwa selama ini dia mencintai kamu, apa yang bakalan kamu lakuin ? ”
Nggak mungkin banget kalau aku harus membuat keputusan dalam waktu hanya beberapa detik. Pasti aku butuh waktu untuk memikirkan apa keputusan yang terbaik ”
“ O, makasih, sekarang aku tahu, apa yang kamu pengen ”
 “ Lho? Maksudnya? ”
“ Jadi gini, Nit. Sebenernya semenjak pelatihan OSIS kemarin aku mulai ngerasa cocok sama kamu, aku suka sama kamu, emang sih aku nggak bisa romantis, tapi ya beginilah caraku, aku sangat menghormati cewek, itu sebabnya selama ini aku selalu jagain kamu”
“ O, jadi gitu”
“ Maaf, Nit. Nggak apa apa kok kalo kamu butuh waktu, aku juga sebenernya ragu apa kamu juga suka sama aku atau nggak, secara kamu muslimah yang berjilbab dan taat, sedangkan aku, kita berdua beda seratus delapan puluh derajat. Tapi aku tetap berharap kalau kamu juga nggak terlalu mempermasalahkan perbedaan itu”
“ Maaf juga ya, Yan. Aku nggak nyangka kalo kamu bakalan ngelakuin sejauh ini. Maaf aku belum bisa kasih keputusan sekarang. Aku minta waktu buat mikir”
“ Iya, nggak apa-apa kok, Nit. Seminggu kedepan kan kita liburan, gimana kalo waktu kamu mikir adalah seminggu kedepan, begitu hari pertama masuk, kita ketemu lagi jam pulang sekolah di gazebo taman kota”
“ Iya deh. Seminggu lagi pulang sekolah di gazebo taman kota”
“ Eits, tapi inget selama seminggu ini kamu harus jaga diri, nggak boleh ngelirik atau nyangkut sama cowok lain, oke?”
“ Siap,Komandan”
“ Yaudah aku gabung sama anak-anak dulu ya. See you next week, I love you”
Dalam hati kecilku berbisik “I love you too, Tyan”
# # #
                Selama liburan, Tyan sangat jarang mengirim pesan teks untukku. Aku tidak menganggap itu sebagai masalah, karena aku sangat menghargai bahwa saat ini adalah waktu untuk Tyan berkumpul dengan keluarga besarnya untuk merayakan natal. Satu-satunya pesan teks yang kuterima dari Tyan adalah
“Christmas meriah, tapi aku masih ngerasa kurang, I miss you, Nita my fairy”
                Hari pertama sekolah setelah liburan.
                Hari yang sangat aku tunggu, karena hari ini aku akan bertemu dengan Tyan dan mengatakan bahwa aku bersedia dengan senang hati menjadi kekasihnya. Sepulang sekolah, aku segera menuju ke gazebo taman kota, ternyata Tyan telah berada disana. Pasti dia sudah tidak sabar mendengar jawabanku.
“ Hai, Nit”, sapanya lembut.
“ Hai juga, Yan. Gimana liburannya? Meriah kan Christmassnya?”, balasku.
“ Meriah kok, tapi ada satu hal yang pengan aku omongin sama kamu”
“ Oh ya? Apa?”
“ Jadi gini, kemarin waktu malam misa di gereja, mama ngenalin aku sama anaknya temen mama, namanya Ika. Dia anak tunggal, dan dia sakit kanker otak. Sepulang dari gereja, mama minta aku buat nikah sama Ika tahun depan. Jadi maaf, Nit. Mulai kemarin aku udah resmi pacaran sama Ika”
“ Oh, gitu ya”, balasku ketus.
“ Maafin aku, Nit. Aku bener-bener nggak bisa nolak permintaan mamaku. Tapi tenang aja, aku janji empat tahun lagi waktu kamu selesai kuliah di Aussie, begitu kamu balik ke Indonesia, aku bakalan ngelamar kamu”, ia coba menenangkanku.
“ Terus Ika gimana?”, tanyaku heran.
“ Dokter bilang, dia cuma punya waktu dua tahun, habis itu aku bakalan balik lagi sama kamu. Aku janji nggak bakalan ngecewain kamu lagi”, balasnya meyakinkan.
“ Kamu nggak harus janji, kalo emang kamu bahagia sama Ika, aku juga pasti seneng kok, Yan. Bahagiain Ika ya, bikin momen-momen terbaik dalam hidup dia”,
                Dengan berat hati aku pulang. Aku meninggalkan Tyan yang sebenarnya tersiksa dengan adanya perjodohan ini.
# # #
                Setahun berlalu, kini saatnya aku untuk melanjutkan belajarku dan kuliah di Australia. Karena aku percaya dengan apa yang dijanjikan Tyan kepadaku, selama 3 tahun aku sama sekali tidak pernah menaruh hati kepada setiap pemuda yang menaruh simpati kepadaku. Hingga akhirnya sampai pada prosesi wisuda. Dengan bangga aku pulang ke Indonesia dengan gelar Magister Ekonomi termuda.
                Karena telah lama tak merasakan sensasi berbelanja di Indonesia, hari kedua di Indonesia aku segera menuju ke salah satu mall di Jakarta dengan ditemani bunda, dan kakak perempuanku. Setelah dua jam, kami menuju ke foodcourt yang terletak di lantai dasar.
                Saat tengah menikmati makanan kami, aku seperti melihat Tyan di meja didepan kami. Secara seksama kuamati pria itu. Ternyata benar, itu memang Tyan. Tapi yang kulihat saat ini, adalah Tyan yang sangat dewasa, satu yang kurasa aneh. Dia duduk dengan seorang wanita berwajah oriental yang sedang menggendong anak laki-laki. Mungkinkah itu Ika? Tapi Tyan bilang dia hanya punya waktu 2 tahun, sementara sekarang sudah lebih dari 3 tahun.
                Melihat ini, seketika aku mengirim pesan singkat kepada Tyan
“ Tyan, aku sudah pulang di Indonesia, bisa kita ketemu sebentar. Aku tunggu di gazebo taman kota jam 3 sore ini”
                Tyan tidak membalas, kulihat dia hanya menatap ponselnya sebentar kemudian kembali bergurau dengan wanita dan anak laki-laki itu.
                Waktu menunujukkan pukul 15.00. Aku sedang dalam perjalanan menuju ke taman kota.  Tanpa aku sadari, ketika aku sampai di gazebo, ternyata Tyan telah duduk tertunduk di salah satu sudut gazebo.
“ Hai, Tyan”, sapaku lirih.
“ Oh, hai, Nit. Maaf, Nit” balasnya.
“ Maaf? Buat apa?”
“ Aku udah ngelanggar janjiku sama kamu 4 tahun lalu. Aku nggak bisa ngelamar kamu sekarang”
“ Kenapa? Siapa cewek itu?”, tambahku sembari mengarahkan telunjukku kesebuah moobil yang terparkir tak jauh dari gazebo yang didalamnya duduk seorang wanita memangku anak kecil dan dari tadi menatap cemas kearahku dan Tyan.
“ Dia Ika. Selama ini dia memang bohong. Dia sama sekali tidak menderita kanker”
“ Terus kenapa kamu masih tetap bertahan sama dia, kamu lupa kalo kamu pernah bilang cintamu hanya untuk aku, atau jangan-jangan kamu memang sengaja merencanakan ini semua dari awal?”
“ Bukan begitu, Nit. Posisiku saat itu sangat berat. Aku mencintai kamu tulus. Aku udah rela nunggu kamu sampek hampir dua tahun. Tapi selama dua tahun itu kamu nggak kasih kabar sama sekali. Ini sama aja aku harus nunggu orang yang aku sendiri nggak tahu gimana kamu waktu itu. Dan waktu itu ada Ika yang selalu ada buat aku, selalu bisa nenangin aku, dia selalu sayang sama aku dengan tulus.Although pada waktu itu aku juga inget kalo aku lagi nungguin kamu, tapi adanya Ika sangat membuat aku nyaman tanpa kamu. Maaf, Nita ”
“ O, gitu. Yaudah kamu pulang aja. Udah jelas kok, aku udah ngerti. Aku pulang dulu, berjuang buat keluarga kecilmu, buat mereka bahagia. Jangan sampek berakhir kayak kita sekarang, have a nice day”
“ Nit, maaf”
Tanpa basa-basi aku berlari pergi melenyapkan diri dari pandangan Tyan dan masuk kedalam taksi dan peluh mataku jatuh tak tertahankan. Tiba-tiba ada sebuah pesan singkat yang bertuliskan ‘ Si Abang Tyan’
 “ Nita my fairy, maaf aku tidak bisa mennepati janjikui. Salam manis dari ‘Abang Tyan’ junior, dia kasep dan ganteng kayak papanya. Semoga kamu menemukan pangeran yang tepat. I will always keep  you in my heart, My Fairy”
                Aku hanya bisa menangis  dan mengurung diri dikamar sambil memutar lagu Rossa “Tega”.
Aku tahu, dirimu kini telah ada yang memiliki.
Tapi bagaimanakah dengan diriku,
Tak mungkin kusanggup untuk kehilangan dirimu
Aku tahu bukan saatnya tuk mengharap cintamu lagi.
Tapi bagaimanakah dengan aku,
Tak mungkin kusanggup hidup sendiri tanpa cintamu
               
Luka yang pernah ditorehkan Tyan semasa SMA, kini kembali menganga.

~TAMAT~
 

niken tawang sasi Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea